Teman

PERANAN IPTEK DALAM ISLAM UNTUK MENINGKATKAN IMAN MANUSIA


Minggu, 27 Oktober 2013



MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PERANAN IPTEK DALAM ISLAM
UNTUK MENINGKATKAN IMAN MANUSIA




DOSEN PEMBIMBING:
(nama pembimbing)

DISUSUN OLEH:
NAMA : (nama kamu)
NPM : (npm kamu)




UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY
(UNISKA)
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
2013 / 1434 H



_________________________________________________________________________
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”PERANAN IPTEK DALAM ISLAM UNTUK MENINGKATKAN IMAN MANUSIA”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
(daerah kamu),(bulan dan tahun pembuatan)
Penyusun


(nama kamu)


 ______________________________________________
  

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 2
2.1. Pengertian IPTEK dan ISLAM.......................................................... 2
2.2. Hubungan IPTEK dan  ISLAM......................................................... 3
2.3. Alasan Umat Islam di tuntut menguasai IPTEK................................ 4
2.4. Dampak IPTEK bagi Keimanan Umat Islam..................................... 5
BAB III PENUTUP................................................................................. 8
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 8
3.2. Saran ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
__________________________________________________________________________




BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

               Menurut perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang yang semakin pesat dan sangat di tuntut untuk mempelajarinya , maka dari situ pula perkembangan Islam mulai terlupakan. IPTEK yang mempunyai dua sisi dampak bagi manusia, yakni dampak positiv dan dampak negativ. Dampak Positiv bagi manusia yaitu dapat mempermudah pekerjaan kantor , rumah maupun lainnya, Contohnya seperti Komputer di temukan oleh Charles Babbage . Zaman dahulu komputer belum ada, manusia menuangkan karyanya hanya menggunakan tinta dan kertas , itu pun perlu berhari-hari untuk menyelesaikannya.Semenjak adanya komputer, pekerjaan tersebut lebih mudah , hanya mengandalkan kelincahan tangan dalam menekan tombol-tombol keyboard pada komputer. Sekarang Komputer , di kembangkan kembali dalam bentuk Laptop,Notebook,maupun tablet. Seiring dengan majunya perkembangan zaman, IPTEK menjadi sasaran utama dan menjadi kebutuhan utama yang di perlukan bagi manusia.
            Namun, IPTEK juga dapat berdampak Negativ bagi manusia, yang dapat merusak moral manusia , bahkan iman manusia.Semakin tinggi IPTEK yang di miliki manusia, maka semakin canggihlah alat maupun kebutuhan yang tercipta, Contohnya Seperti Bom Atom, yang dapat menewaskan banyak korban jika Bom itu di aktiv kan dan di salah gunakan. Ada pula Pukat Harimau,Pistol. Selain berbentuk alat, ada pula dampak IPTEK yang mempengaruhi langsung pikiran manusia, yaitu pada Internet . Yang Sekarang ini menjadi trand center bagi kalangan muda. Banyak Dampak negative yang ada di Internet , salah satunya adanya situs Porno yang mungkin sangat mudah di akses untuk semua umur. Internet tersebut sangat mengganggu daya pikir manusia,perasaan, hingga keimanan manusia.
          Dan dari sinilah , Peran agama harus di tingkatkan dan lebih di kaji ulang , agar IPTEK tidak di salah gunakan.

1.2. Tujuan
             
            Makalah ini bertujuan  untuk menjelaskan peranan IPTEK dalam ISLAM agar bermanfaat bagi kedupan manusia dan meningkatkan keimanan manusia.

    
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian IPTEK dan ISLAM
               IPTEK adalah sebuah kepanjangan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Lalu pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Sedangkan teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik. Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda dapat disebut teknologi.
            ISLAM adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, dan Islam merupakan agama yang berintikan keimanan dan amal perbuatan. “Keimanan” itu merupakan akidah dan pokok (pangkal utama), yang di atasnya berdiri syari’at Islam. Yang kemudian dari pokok itu keluarlah cabang-cabangnya. Sedangkan “Perbuatan” itu merupakan syari’at dan cabang-cabang yang dianggap sebagai buah yang keluar dari keimanan serta akidah itu. Keimanan dan perbuatan, atau dengan kata lain’akidah dan syari’at’, keduanya itu antara satu dengan yang lain sambung-menyambung, hubung-menghubungi dan tidak dapat berpisah yang satu dengan yang lainnya. Keduanya adalah sebagai buah dengan pohonnya, sebagai musabbab dengan sebabnya atau sebagai natijah (hasil) dengan mukaddimahnya (pendahuluannya). (Aqidah Islam. Sayid Sabiq h. 15)
Oleh karena adanya hubungan yang erat itu, maka amal perbuatan selalu disertakan penyebutannya dengan keimanan dalam sebagian besar ayat-ayat Al Quran Al Karim, hal ini dapat dilihat dalam firman-firman Allah SWT yang menerangkan hubungan keimanan dan perbuatan, antara lain:
“,,Berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, bahwasanya mereka itu akan memperoleh surga yang di bawahnya mengalirlah beberapa sungai”.
QS. Al Baqarah 25
“,,Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan, baik ia lelaki atau perempuan dan ia seorang yang beriman, maka pastilah Kami (Allah) akan memberinya kehidupan yang baik dan pasti kami beri balasan dengan pahalanya, menurut yang telah dikerjakan dengan sebaik-baiknya”.
QS. An Nahl 97
“,,Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka Tuhan Yang Maha Pengasih akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang”.
QS. Maryam 96
2.2. Hubungan IPTEK dan Agama
    Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”. Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya, baik di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan islam, artinya tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan manusia untuk meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang sama: ain-lam-mim.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting.

Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan itu baik untuk kita. Terkadang ada pula yang menggunakan bahan – bahan berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari mereka ada yang menyalahgunakan hasil penelitian tsb. Sesungguhnya Allah melarang kita membuat pengrusakan di bumi, seperti dalam firman-Nya dalam (Q.S. Al-A’raf : 56).
2.3. Alasan Umat Islam di tuntut menguasai IPTEK
              Iptek atau Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi, merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah, kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula. Sedangkan teknologi, dapat kita gunakan sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun, dalam mempelajari dan mengaplikasikan iptek itu sendiri, harus memperhatikan beberapa hal yang penting.Umat islam pun juga sangat membutuhkan IPTEK sebagai alat penyiaran islam, sehingga di tuntut harus menguasai IPTEK agar pekerjaan / dakwah berjalan sesuai apa yang di inginkan.

2.4. Dampak IPTEK bagi Keimanan Umat Islam
                 Dampak IPTEK di masa depan sangat besar. Yang paling dikhawatirkan di masa depan nanti, banyak orang yang secara tidak sadar menuhankan teknologi. Apalagi zaman yang semakin maju menyebabkan peradaban nanti akan bergeser kearah teknologi modern. Ini sangat berbahaya, bisa – bisa dengan dalih persatuan bersama dan iman yang menipis menyebabkan mereka lupa pada agamanya. Seperti firman-Nya dalam surat Al-An’am : 6
“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi – generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka dimuka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepada-Mu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai – sungai mengalir dibawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.”
Oleh karena itu, ada perintah pula dari Allah kepada kita terutama umat islam dalam firman-Nya Qur’an surat Muhammad : 7
“Hai orang – orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Selain itu IPTEK yang tidak dikendalikan dengan baik akan merusak kehidupan manusia sendiri. Seperti yang sedang kita alami sekarang yaitu “Global Warming”. Hal ini terjadi dikarenakan salah satu faktornya adalah ketidak sesuaian antara sains dan teknologi. Mereka berjalan tidak beriringan. Teknologi yang semakin maju dan sains (lingkungan) yang diabaikan. Baik buruknya IPTEK, itu tergantung dari kita yang memakainya. Hendaknya kita menghargai pula kreasi para professor yang berusaha menciptakan alat – alat yang sesungguhnya bermanfaat bagi kita.
Adapun dampak positif dari adanya Iptek adalah sebagai berikut :
1.  Mampu meringankan masalah yang dihadapi manusia.
2.  Mengurangi pemakaian bahan – bahan alami yang semakin langka.
3.  Membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat
4.  Membawa manusia kearah lebih modern.
5.  Menyadarkan kita akan ke-Esa-an-Nya
6.  Menjawab pertanyaan yang dari dulu diajukan oleh nenek moyang kita melalui penelitian ilmiah.
Sedangkan dampak negatif dari adanya Iptek adalah sebagai berikut :
1.  Dengan segala sesuatunya yang semakin mudah, menyebabkan orang – orang menjadi malas berusaha sendiri.
2.  Menjadi tergantung pada alat yang dihasilkan oleh IPTEK itu sendiri.
3.  Melupakan keindahan alam.
4.  Masyarakat lebih menyukai yang instan – instan.
5.  Dengan memanipulasi makanan yang ada, menyebabkan masyarakat kurang gizi.
6.  Kekhawatiran masyarakat terhadap IPTEK yang semakin maju menyebabkan peradaban baru.
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di pelbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban Barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang diakibatkannya.
Peradaban Barat modern dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia. Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan kesejahteraan material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju (kelompok G-8) saja dengan mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain dan orang lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi dan militernya, maka kemajuan di Barat melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di Dunia Timur & Selatan.
Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek yang lepas dari kendali nilai-nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami, gempa dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.
Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-karakter dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah SWT. Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
         
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua).
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Jika peran ini dapat di satukan, maka perkembangan iptek dan islam sangat seimbang, dan tidak ada lagi yang namanya penyalah gunaan iptek.


3.2. Saran

Sekarang kemajuan IPTEK sangat berkembang, banyaknya alat tercipta terkadang membuat lupa akan kewajiban kita terhadap Sholat lima waktu yang di jalankan umat islam. Maka dari itu , jangan pernah terbawa akan kecanggihan IPTEK semata sehingga melupak kewajiban kita sebagai umat islam.
Adanya keseimbangan peran IPTEK dalam islam dapat mempermudah kita menjalankan tugas dunia dan akhirat, tanpa mengorbankan satu di antaranya, dan jika kita hanya mengutamakan IPTEK , maka keimanan kita akan luntur ,hanya berpacu pada kecanggihan duniawi. Dan jika hanya mengutakan ke islaman tanpa mengikuti perkembangan zaman , maka kita akan pernah mendapat ilmu lebih di dunia. Sedangkan islam mengajarkan bahwa :
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim dan di bawah ini ada beberapa hadits yang berhubungan dengan menuntut ilmu.

Hadits riwayat Ibnu Abdil Bar
“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut. (H.R. Ibnu Abdil Bar).
_____________________________________________________

DAFTAR PUSTAKA
















link

1 komentar:

rizki fanzpage mengatakan...

maaf, riwayat ibnu abdil bar itu bukan hadis, hanya sebuah syair arab
trims